SIDOARJO, Narayamedia – Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan hingga kini, diperkirakan ada 38 santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan dalam peristiwa ambruknya gedung musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9) petang.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit di Sidoarjo, Selasa (30/9) mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak ponpes, terdapat kurang lebih 140 santri menjadi korban. Di mana, 102 di antaranya telah dievakuasi.
“Artinya, saat ini diperkirakan ada 38 santri masih terjebak,” kata Nanang di Posko SAR di dekat lokasi kejadian, Selasa (30/9), dikutip dari Antara.
Nanang menjelaskan dari 102 santri yang berhasil dievakuasi, sebanyak 91 di antaranya melakukan evakuasi mandiri sesaat setelah kejadian. Sedangkan 11 lainnya berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan sejak proses evakuasi dimulai pada Senin (29/9) petang.
Memperluas Parameter Steril
Dari 11 santri yang berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan tersebut, satu di antaranya terkonfirmasi meninggal setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo. Ia menambahkan, tim penyelamat beberapa waktu lalu sempat berkomunikasi dengan salah satu santri yang terjebak di reruntuhan. Ia optimistis korban bisa dievakuasi dengan selamat.
Nanang menuturkan saat ini pihaknya memperluas parameter steril di lokasi kejadian supaya proses evakuasi bisa berjalan dengan lancar. “Karena petugas yang sedang berusaha evakuasi sangat sensitif terhadap suara, sementara di depan ponpes banyak masyarakat berkerumun dan menimbulkan suara-suara yang mengganggu konsentrasi,” katanya.
Nanang menambahkan, hingga kini yang menjadi kendala tim dalam mengevakuasi korban adalah tingkat kerentanan reruntuhan yang berpotensi kembali ambruk. (*)