JAKARTA, Narayamedia – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan memindahkan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke bank lain jika tak terserap sepenuhnya oleh bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Hingga September 2025, dana pemerintah yang ditempatkan di sejumlah bank besar. Di antaranya, Bank Mandiri Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun. Dari total penempatan dana tersebut, realisasi penyaluran dalam bentuk kredit baru tercatat sebesar Rp112,4 triliun.
“Kalau saya datang ke satu bank, misalnya yang saya kasih Rp25 triliun nggak bisa abisin kan? Saya akan pindah ke bank yang lain aja, ke BPD (Bank Pembangunan Daerah). Mungkin itu prioritas saya utama, kenapa? Karena backing mereka kuat,” kata Purbaya di Jakarta, Kamis (9/10) kemarin.
Ia menegaskan, belum berencana menyalurkan atau memindahkan dana yang tidak terserap ke bank swasta. Menurutnya, bank swasta besar seperti BCA memiliki tingkat likuiditas yang sudah sangat tinggi.
“BCA sudah banyak duit. Sekarang belum kita pikirkan. Tapi kan nanti otomatis kalau uangnya di bank itu, dia akan menyebar secara nggak langsung ke bank swasta juga, ke sistem perekonomian,” jelasnya.
Likuiditas Pasar
Lebih lanjut, Purbaya menyebut bahwa meskipun kucuran dana Rp200 triliun belum terserap 100 persen, kebijakan itu sudah memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Ia menilai likuiditas di pasar meningkat dan suku bunga secara umum mengalami penurunan.
“Itulah dampak kebijakan yang saya lakukan. Menambah likuiditas di pasar, menurunkan bunga, dan menggerakkan ekonomi,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa perbankan diberi keleluasaan untuk menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor produktif seperti properti dan otomotif. Namun, ia dengan tegas melarang penggunaan dana itu untuk pembelian valuta asing.
“Dia (perbankan) tanya ke saya, boleh nggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif. Saya bilang boleh saja, nggak ada urusan. Yang penting jangan beli dolar ya. Kalau beli dolar AS saya sikat,” tutupnya.
Penulis: Karen Jennifer Natasya