NARAYAMEDIA, Jakarta – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran dan beberapa kelompok mahasiswa dan elemen lainnya menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (5/9) siang.
Mengenakan jas almamater biru dongker, mereka menuntut DPR bersama pemerintah menepati janji pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat.
“Kita jauh-jauh datang dari Bandung untuk meminta DPR melaksanakan apa yang menjadi tuntutan rakyat 17+8,” teriak salah satu orator, dikutip Narayamedia.
Dalam aksi tersebut, nuansa Brave Pink dan Hero Green turut mendominasi. Para mahasiswa mengenakan atasan pink di balik jas almamater. Sementara atribut hijau terlihat pada alas duduk hingga payung.
Kepercayaan Sipil
Wakil Ketua BEM Unpad, Vincent, menegaskan bahwa warna tersebut menjadi simbol kepercayaan sipil.
“Hari ini kita melihat penggunaan warna pink dan hijau yang memperkuat kepercayaan sipil. Teman-teman yang awalnya tidak paham substansi tuntutan, akhirnya belajar dan ikut menuntut,” ujarnya.
Aksi ini menagih tenggat waktu pemenuhan tuntutan rakyat. Sebanyak 17 tuntutan jangka pendek diminta dipenuhi hingga 5 September 2025. Sementara 8 tuntutan jangka panjang diberi tenggat satu tahun.
Adapun 17 tuntutan jangka pendek, antara lain:
- Tarik TNI dari pengamanan sipil.
- Bentuk tim investigasi independen kasus korban demo.
- Batalkan kenaikan gaji dan tunjangan DPR.
- Publikasikan transparansi anggaran DPR.
- Periksa anggota DPR bermasalah.
- Beri sanksi tegas anggota DPR tak etis.
- Partai politik umumkan keberpihakan rakyat.
- Adakan dialog publik bersama masyarakat.
- Bebaskan demonstran yang ditahan.
- Hentikan kekerasan polisi.
- Proses hukum pelaku kekerasan aparat.
- Kembalikan TNI ke barak.
- Disiplin internal TNI.
- Komitmen TNI tidak intervensi sipil.
- Pastikan upah layak bagi pekerja.
- Cegah PHK massal dan lindungi buruh kontrak.
- Dialog dengan serikat buruh soal upah & outsourcing.
Sementara itu, 8 tuntutan jangka panjang meliputi:
- Bersihkan dan reformasi DPR.
- Reformasi partai politik & pengawasan eksekutif.
- Reformasi perpajakan lebih adil.
- Sahkan UU Perampasan Aset Koruptor.
- Reformasi kepemimpinan & sistem kepolisian.
- TNI sepenuhnya kembali ke barak.
- Perkuat Komnas HAM & lembaga independen.
- Tinjau ulang kebijakan ekonomi & ketenagakerjaan.
Selain berorasi, mahasiswa juga membuka lapak baca dengan buku-buku seperti karya Soe Hok Gie, Animal Farm, hingga Laut Bercerita.
Hingga informasi ini diturunkan, aksi masih berlangsung dengan penjagaan aparat di sekitar lokasi DPR RI. (*)
Penulis: Wildan Adil Hilba