Purbaya Bantah Perintahkan Himbara Naikkan Bunga Deposito Valas 4%

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Narayamedia/Dok. Infobank)

JAKARTA, Narayamedia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tak pernah memberikan arahan ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) sebesar 4 persen.

Seperti diketahui, bank pelat merah kompak menaikkan suku bunga deposito valas dolar Amerika Serikat (AS) ke level 4 persen. “Tidak ada kebijakan seperti itu. Saya nggak pernah menyuruh Danantara atau bank untuk menaikkan bunga deposito seperti itu,” kata Purbaya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/9).

Purbaya mengamini pernah ada diskusi mengenai insentif untuk pemegang valas, namun pembahasan itu dikatakan belum selesai lantaran masih ada risiko yang perlu dihitung.

Tim yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengukur risiko kebijakan pun baru akan memberikan laporan pada Jumat (3/10), mengingat waktu yang diberikan untuk melakukan perhitungan adalah selama dua minggu.

Di sisi lain, Purbaya menggarisbawahi bahwa dia berprinsip pro-pasar, sehingga strategi kebijakannya akan lebih mendorong suku bunga rendah dan menggerakkan mekanisme pasar dengan dorongan suplai melalui pemberian uang. “Jadi, kami selalu mengarahkan kebijakan untuk menggerakkan pasar supaya lebih efisien, bukan mendikte,” tambahnya.

Purbaya pun menyebut keputusan bank Himbara menaikkan suku bunga deposito valas tidak melalui diskusi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Baik dirinya, sebagai Menteri Keuangan yang menduduki jabatan Ketua KSSK, beserta anggota lainnya dari Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, tidak mendengar rencana para bank Himbara tersebut.

“Mungkin itu inisiatif dari beberapa pemimpin bank. Tapi yang jelas, nggak ada instruksi dari kami. Danantara juga biasanya menekankan basis pasar, tanpa intervensi berlebihan dari pemilik,” ujarnya.

Strategi Perseroan

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Putrama Wahju Setyawan menyatakan penyesuaian suku bunga deposito valas merupakan strategi perseroan untuk menghadirkan nilai tambah bagi nasabah, khususnya yang selama ini lebih banyak menempatkan dana valas di luar negeri.

Fokus bank adalah memberikan imbal hasil yang atraktif agar dana valas bisa lebih banyak terserap di dalam negeri. Dengan tingkat bunga yang lebih menarik, BNI membuka peluang bagi nasabah yang selama ini menempatkan dana valasnya di luar negeri untuk berinvestasi di tanah air.

Senada, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu menyampaikan penyesuaian suku bunga itu adalah strategi perseroan untuk menarik lebih banyak dana valas ke Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Hery Gunardi mengatakan langkah tersebut diharapkan dapat menjadi magnet baru bagi investor ritel maupun institusi, baik domestik maupun internasional, yang tengah mencari instrumen simpanan dengan imbal hasil kompetitif di tengah kondisi pasar global yang masih diliputi dengan ketidakpastian.

Sedangkan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Riduan meyakini kebijakan ini sejalan dengan arahan strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar serta memperkuat daya saing industri perbankan nasional. (*)

Share This Article

Related Posts