Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan pada HUT ke-80 RI

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. (Dok. Humas BKSAP DPR RI)

JAKARTA, Narayamedia – Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan, menyatakan buku sejarah Indonesia yang direvisi akan diluncurkan dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka.“Pokoknya 80 tahun Indonesia merdeka kita punya buku sejarah Indonesia,” kata Restu di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, belum lama ini,

Meski tak menjelaskan secara rinci tanggal peluncuran buku itu, Restu menjelaskan saat ini naskah buku sejarah Indonesia tengah ditelaah dan diedit usai dilakukan uji publik di empat lokasi. Di antaranya, Universitas Indonesia di Depok-Jawa Barat (25 Juli), Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin-Kalimantan Selatan (28 Juli) dan Universitas Negeri Padang-Sumatera Barat (31 Juli) serta Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan (4 Agustus).

Diketahui, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan penulisan sejarah nasional Indonesia harus ditulis oleh sejarawan yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing. “Kami tidak bisa sembarangan menyerahkan penulisan ulang sejarah nasional Indonesia kepada yang bukan ahlinya,” kata Fadli Zon, dalam keterangan ditulis.

Fadli mengatakan buku ini tak bisa menampung seluruh sejarah nasional yang ada. Namun, seluruhnya mungkin butuh 100 jilid. “Tapi, dengan 10 jilid saja bisa jadi ‘highlight‘ nya saja,” tambahnya.

Dalam proyek penulisan sejarah nasional Indonesia, Kemenbud menggandeng 112 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia perlu menulis sejarah dari perspektif Indonesia bukan dari kolonial. Dia berharap penulisan sejarah ini menjadi relevan sebagai identitas bangsa Indonesia.

Banyak temuan baru perlu diperbarui. Misalnya, lukisan purba yang baru-baru ini ditemukan dan hasil penelitian 2003 menyebutkan umurnya mencapai 51.200 tahun. Fadli juga menegaskan, tak ada yang ditutup-tutupi dalam penulisan ulang sejarah nasional Indonesia, bahkan penulisan sejarah sangat terbuka untuk diperdebatkan.

Dia katakan, sejarah Indonesia terakhir kali ditulis 26 tahun lalu sehingga perlu ada pembaruan dari versi sebelumnya. Buku sejarah Indonesia yang ditulis tahun ini menjadi buku untuk merayakan 80 tahun Indonesia merdeka, dan menjadi instrumen reflektif untuk membangkitkan kembali kesadaran kolektif tentang sejarah bangsa dan memperkuat solidaritas kebangsaan lintas generasi.

Selain itu menegaskan kembali arah dan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia sebagaimana telah dirintis para pendiri bangsa. (*)

Share This Article

Related Posts