JAKARTA, Narayamedia – Rombongan kapal misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) dilaporkan menghadapi gangguan berulang dari pesawat nirawak (drone) di perairan internasional saat menuju Gaza pada Selasa malam.
Komite Internasional untuk Menerobos Pengepungan Gaza (ICBSG) mengatakan, drone-drone menjatuhkan proyektil pembakar ke kapal Yulara dan Ohwayla. Salah satunya berupa bom asap, sedangkan lainnya mengenai penghalang kapal sebelum jatuh ke laut tanpa menyala.
Komite itu juga melaporkan adanya dua ledakan keras — -diduga granat kejut— terdengar di dekat rombongan kapal tersebut. Hal itu terjadi setelah sedikitnya 15 drone terbang rendah di atas kapal Alma, sedangkan lima drone lainnya mengitari kapal Deir Yassin di ketinggian berbeda.
Tidak ada laporan soal korban jiwa atau kerusakan besar, tetapi protokol darurat diaktifkan di semua kapal. Selain itu, terjadi gangguan elektronik yang mengganggu komunikasi.
“Taktik dan upaya intimidasi ini tak akan menghentikan misi flotilla ini untuk menyalurkan bantuan dan menerobos blokade,” kata komite tersebut, seraya mendesak komunitas internasional untuk menjamin keamanan konvoi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/9).
Pelayaran kemanusiaan GSF diikuti sekitar 50 kapal pada awal bulan ini untuk menerobos blokade Israel dan membawa bantuan kemanusiaan. Khususnya obat-obatan, ke Jalur Gaza. Di mana, sebanyak 2,4 juta warga Palestina hidup dalam pengepungan selama 18 tahun.
Baru-baru ini, penyelidik PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di wilayah kantong Palestina itu. Di mana, lebih dari 65.000 orang tewas akibat agresi militer rezim Zionis sejak Oktober 2023. (*)