JAKARTA, Narayamedia – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi isu kenaikan harga sewa kios di Blok M, Jakarta Selatan. Pasalnya, hal ini dianggap membuat sejumlah pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) angkat kaki dari lokasi itu.
Dia menjelaskan, sebelumnya terdapat kerja sama antara MRT Jakarta dengan pihak koperasi Blok M. Batas atas dan batas bawah tarif sewa kios telah ditentukan.
“Ternyata, tarif yang dipungut lebih dari itu. Sehingga saya sudah menegur Direktur Utama MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan kerja samanya, maka saya minta untuk dibatalkan,” ucap Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu(3/9).
Menurutnya, saat ini UMKM perlu diutamakan. Mengingat perekonomian di kawasan Blok M tengah menggeliat naik. Pram pun meminta agar penetapan harga sewa tidak dilakukan secara semena-mena sehingga pedagang dapat kembali berjualan.
“Jadi, kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan. Lebih baik dikelola sendiri. Karena bagi saya pribadi, untuk UMKM itu menjadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik,” jelasnya.
Naik Tiba-tiba
Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah pedagang UMKM mengeluhkan kenaikan harga sewa kios di Blok M. Alhasil, mereka terpaksa angkat kaki dari tempat itu.
Salah satu video yang viral adalah konten TikTok dari @andremandorr. Dalam videonya, Andre mengaku terpukul karena harga sewa kios di Blok M naik. Padahal, dia baru satu bulan menyewa kios di sana untuk berjualan makanan bersama istrinya yang sedang hamil. Dia terpaksa pindah karena kaget dengan tagihan harga sewa yang dinilainya tak masuk akal.
“Kita tiba-tiba dapat tagihan yang nggak ngotak harganya. Kalau ditanya kenapa gue bingung. Karena gue baru banget nemuin kios yang kayak gini bentukannya, tiba-tiba tagihannya naik Rp15 juta,” ucap Andre. (*)
