JAKARTA, Narayamedia – Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berkomitmen dalam membatasi ekspansi produk makanan dan minuman atau food and beverage (F&B) internasional. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menuturkan ekspansi produk F&B internasional, salah satunya berasal dari China. Ia mengakui, memang itu tumbuh secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menuturkan, produk-produk itu masuk lewat situs perdagangan elektronik atau e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan sebagainya. “Dalam banyak hal, kami juga sudah berupaya membatasi melalui regulasi dan kebijakan,”kata Maman di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Sebagai langkah berikutnya, Maman juga akan menyiapkan pemberian insentif khusus pada produk UMKM lokal. Dengan begitu, upaya itu dapat meningkatkan daya saing.
Saat dikonfirmasi apa saja bentuk insentif itu, Maman mengaku masih rencana pendalaman. Hanya saja, dia memperkirakan bentuknya bisa berupa pemotongan biaya penjualan dan pembelian di e-commerce. “Pastinya, salah satunya, misalnya dari angka, persentase, fee, dan sebagainya. Sedang kita kaji,” tukasnya.
Adapun, Selain produk F&B, Maman mengungkap komoditas lain seperti tekstil jadi produk paling rentan tergerus daya saingnya akibat gempuran produk impor. Untuk itu, pihaknya memastikan akan terus mengawasi aktivitas impor produk nasional.
“Kami pastikan akan coba jaga arus masuk dari semua barang-barang impor ini. Demi mengamankan dan melindungi usaha mikro, kecil, menengah kita,” tegasnya.
Sebelumnya, Maman mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengawasan guna mencegah banjir barang impor China ke Indonesia di tengah adanya tarif tarif timbal balik atau tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.
Langkah ini agar produk dalam negeri bersaing dengan produk China. Pihaknya telah mengantisipasi banjir impor barang China, salah satunya melalui pemantauan ketat (monitoring) di setiap perusahaan e-commerce. “Salah satunya monitoring e-commerce kita agar lebih mengedepankan marketing penjualan produk-produk lokal,” katanya
Kementerian UMKM juga bakal membangun beberapa ekosistem usaha untuk meningkatkan para pelaku UMKM sampai mampu menekan biaya produksi UMKM. (*)