JAKARTA, Narayamedia – Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sasmito Hadinegoro, mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan uang negara terkait mega skandal BLBI. Di antaranya dengan mengambil alih 51 persen saham BCA yang disorot negatif dari publik. Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PKB, Tommy Kurniawan angkat bicara.
Ia menyayangkan pernyataan itu yang muncul secara tiba-tiba. Pasalnya, saat ini kinerja investasi Indonesia di kuartal I 2025 sukses mencatat hasil positif ditengah ketidakpastian ekonomi global.
“Berdasarkan data kami, realisasi investasi mencapai Rp465,2 triliun. Tumbuh 15,9% dibandingkan periode sebelumnya. Iklim invetasi sedang bagus ditengah situasi ekonomi global yang serba tidak pasti,” kata Tomkur, sapaan akrab Tommy, dalam keterangan resmi diterima Narayamedia, Senin (18/8/2025).
Ia juga mewanti-wanti jangan sampai menimbulkan kegaduhan publik terkait perbankan di Indonesia. “Jangan sampai pernyataan-pernyataan yang menimbulkan kegaduhan ini mengganggu iklim investasi negara yang sedang bagus ini. Soal dorongan atau pernyataan agar pemerintah ambil alih saham mayoritas BCA itu, perlu dipertanyakan maksud dan tujuannya menyampaikan hal itu,” lanjutnya.
Tommy meminta agar pengamat tak asal bicara dan mengungkapkan persoalan-persoalan lama. Seperti kasus BLBI dengan mengaitkan bank swasta.
“Itu persoalan lama. Saya rasa pemerintah sudah memahami hal ini terkait hal pemegang saham. Jadi, kita minta pernyataan-pernyataan yang membuat gaduh publik dan berdampak pada stabilitas ekomoni bangsa yang tumbuh dan terjaga baik ini untuk dihindarkan. Jangan ada lagi pernyataan yang membuat resah publik, para nasabah dan investor,” tandasnya. (*)